Khutbah Jumat: Bahaya Meremehkan Dosa dan Menganggap Kecil Amalan
Bahaya Meremehkan Dosa dan Menganggap Kecil Amalan ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Pada Jum’at, 4 Jumadal Awwal 1440 H / 11 Januari 2019 M.
Khutbah Jum’at Pertama Tentang Bahaya Meremehkan Dosa dan Menganggap Kecil Amalan
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Ummatal Islam,
Diantara tipu daya setan dan pintu-pintu yang dijadikan oleh setan untuk menggoda manusia, yaitu perkara-perkara yang kita anggap remeh. Meremehkan suatu perbuatan, demikian pula meremehkan suatu dosa atau meremehkan sesuatu amalan, maka itu adalah perkara yang disukai oleh setan.
Nabi kita Muhammadin Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana dalam riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya. Dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu:
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يُعْبَدَ بِأَرْضِكُمْ هَذِهِ وَلَكِنَّهُ قَدْ رَضِيَ مِنْكُمْ بِمَا تَحْقِرُونَ
“Sesungguhnya setan telah berputus asa untuk disembah di bumi kalian ini, akan tetapi ia senang dengan hal kecil yang kalian remehkan.” (HR. Ahmad)
Karena menganggap remeh adalah merupakan pintu seseorang untuk masuk kedalam berbagai macam keburukan. Orang yang menganggap remeh maksiat, ia akan jatuh kepada maksiat. Orang yang menganggap remeh amal shalih, dia akan tinggalkan perbuatan amal shalih tersebut.
Berapa banyak perkara yang dianggap remeh oleh kita tapi ternyata itu di sisi Allah besar. Ternyata ketika kita menganggap remeh suatu perbuatan, padahal Allah murka kepadanya dan menjadikan kita binasa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Imam Bukhari:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah murkai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu ternyata karenanya Allah melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR. Bukhari)
Dalam satu riwayat yang lain:
سبعين خريفا
“Selama 70 tahun.”
Subhanallah..
Akibat ucapan yang ia anggap remeh padahal itu dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akibat itu akhirnya ia dimasukkan ke neraka jahanam 70 tahun. Disebutkan dalam hadits, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melewati dua kuburan. Lalu Nabi bersabda:
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
“Keduanya sungguh sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa disebabkan karena berbuat dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing sedang yang satunya lagi karena selalu mengadu domba” (HR. Bukhari)
Lihatlah! Dua orang ini akibat menganggap remeh perbuatannya. Ia tidak menganggap bahwa perbuatan itu perkara yang penting dan besar. Akhirnya ia diadzab dalam kuburnya. Berapa banyak diantara kita yang menganggap remeh kedustaan? Berapa banyak diantara kita yang begitu remehnya kita menggibah manusia dan menyakiti hati manusia? Berapa banyak diantara kita yang meremehkan dosa-dosa yang kita anggap itu remeh ternyata di sisi Allah besar?
Ini dia orang-orang munafik dan memang orang munafik selalu memandang remeh perbuatan dosa. Dalam sebuah peperangan, ada seseorang berkata meledek penghafal Qur’an, “Kami tidak pernah melihat ada orang yang paling doyan makan, ada orang yang paling pengecut dari para penghafal Al-Qur’an.”
Mendengar itu seorang sahabat berkata, “Kamu dusta, aku akan laporkan kamu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” Lalu orang ini pun datanglah ke Rasulullah dan ternyata Allah sudah mendahului dengan ayat dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencela perbuatan mereka dan mereka pun berkata kepada Rasulullah:
إنما كنا نخوض ونلعب
“Wahai Rasulullah, kami hanya bercanda.”
Tapi Allah mengatakan:
لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ …
“Jangan kalian minta alasan, karena kalian telah kafir setelah keimanan kalian…” (QS. At-Taubah[9]: 66)
Subhanallah..
Akibat menganggap remeh, saudaraku sekalian. Maka janganlah sekali-kali kita menganggap remeh amalan dosa sekecil apapun. Karena sesungguhnya orang yang beriman tak akan pernah menganggap remeh dosa. Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Seorang mukmin melihat dosanya yang kecil bagaikan gunung yang akan menimpa dirinya. Sedangkan orang munafik melihat dosa yang besar bagaikan lalat yang lewat tidak di hadapan hidungnya.”
Subhanallah..
Tidaklah ada orang yang menganggap remeh dosa kecuali akibatnya ia tidak mengagungkan keharaman Allah, akibat hatinya dipenuhi juga dengan dosa. Dia tidak menghormati batasan-batasan Allah. Kalaulah dia mengagungkan Allah, kalaulah ia mengagungkan syariat Allah, kalaulah hatinya membesarkan Allah, maka dia tidak akan pernah menganggap remeh perbuatan dosa sekecil apapun juga.
أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم
Khutbah Kedua Tentang Bahaya Meremehkan Dosa dan Menganggap Kecil Amalan
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ
Ummatal Islam,
Ketika seseorang hamba mengagungkan suatu syariat Allah dan ia benar-benar menjaganya, maka Allah akan jaga ia untuk senantiasa diatas keimanannya dan ketakwaannya. Tapi ketika seorang hamba dipenuhi dengan rasa peremehan terhadap syariatNya, maka Allah akan jadikan berpaling daripada Allah Jalla wa ‘Ala. Karena itu tanda bahwa Allah tidak menyukai dirinya.
Berapa banyak orang-orang yang dijadikan berat untuk beramal shalih? Karena ia menganggap remeh amalan tersebut. Dia tidak menganggap bahwa itu kebutuhan hidupnya, dia tidak menganggap bahwa itu amalan yang merupakan bekal dalam hidupnya. Akan tetapi dia menganggap itu sesuatu yang bagaikan angin-angin lalu. Ia hanya menganggap itu sebagai sebuah beban dalam hidupnya.
Saudaraku, tidak mungkin orang yang beriman kepada Allah dan kehidupan akhirat akan menganggap remeh amal shalih sekecil apapun. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Hindarilah api neraka walaupun dengan bersedekah hanya separuh buah kurma.” (HR. Muslim No. 1689)
Bayangkan saudaraku sekalian, berapa banyak orang yang menganggap amalan shalih itu kecil dan remah bagi dia? Lantas kemudian ia tinggalkan. Padahal berapa banyak orang yang masuk surga karena amalan yang dianggap remeh tersebut? Sungguh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan. Ketika beliau Isra Mi’raj, Rasulullah melihat ada seorang laki-laki yang masuk ke dalam surga akibat ia menyingkirkan ranting dari jalan. Banyak orang menganggap remeh perbuatan itu. Tapi rupanya dengan amalan yang kecil ini dia masuk ke dalam surga.
Ini dia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan tentang seorang pelacur yang ia tengah kehausan di padang pasir. Lalu ia menemukan sebuah sumur. Maka ia masuk ke dalam sumur dan minum. Lalu ketika ia naik ia mendapatkan anjing yang begitu sangat kelaparan. lalu kemudian pelacur ini masuk lagi ke dalam sumur, kemudian ia penuhi sepatunya dan dia gigit dengan giginya. Kemudian ia naik ke atas dan memberikan minuman tersebut kepada anjing yang sedang kehausan. Apa yang terjadi? Allah pun berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.
Subhanallah..
Berapa banyak amalan yang kita anggap itu remeh, ternyata di sisi Allah menjadi besar. Berapa banyak kita tinggalkan amalan karena kita menganggap itu sesuatu yang remeh?
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إنك سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعوَات
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللهُمَّ تَقَبَّل اَعْمَالُنَا يَارَبَّ العَالَمِين
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
اللهم أجرني من النار
عباد الله:
Dengarkan dan Download Khutbah Jum’at Tentang Bahaya Meremehkan Dosa dan Menganggap Kecil Amalan
Podcast: Play in new window | Download
Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46450-khutbah-jumat-bahaya-meremehkan-dosa-dan-menganggap-kecil-amalan/